Minggu, 15 Mei 2016

Pegasus

Pegasus 




Pegasus atau kuda terbang adalah seekor kuda jantan berwarna putih yang diceritakan dalam kisah Yunani kuno sebagai anak dari Poseidon dan Medusa. Banyak orang yang mengira bahwa Pegasus dan Unicorn itu sama, namun pada kenyataanya kedua hewan tersebut berbeda. Unicorn merupakan seekor kuda yang mempunyai tanduk didahinya sedangkan Pegasus tidak mempunyai tanduk melainkan mempunyai sayap. Tanduk yang ada pada Unicorn sendiri dipercayai dapat menyembuhkan racun sedangkan darahnya dipercayai dapat membuat orang yang meminumnya berumur panjang. Pada mulanya dikatakan bahwa pegasus merupakan putra fana dari Poseidon dan Medusa, yang kemudian Medusa pun kemudian dikutuk oleh Athena menjadi Gorgon ( monster ) setelah diperkosa oleh Poseidon dikuilnya. Pegasus dan saudaranya yaitu Chrysaor diceritakan lahir dari darah Medusa saat kepalanya dipenggal oleh Perseus. Kehadiran pegasus sendiri banyak dijumpai dalam sebuah karya-karya seni baik itu Yunani, Romawi, maupun Mesapotamia. Dikatakan bahwa ketika Pegasus lahir ada sebuah guntur besar dengan kilat menembus langit, sehingga inilah yang kemudian dijadikan dasar hubungan antara Pegasus dengan langit. Namun juga terdapat versi lain mengenai awal mula kemunculan Pegasus yakni mengatakan bahwa dewi Athena yang telah berhasil menjinakkan seekor kuda bersayap dan kemudian memberikannya pada Perseus, yang kemudian digunakkan oleh Perseus untuk terbang jauh dalam upaya membantu Andromeda yang merupakan kekasihnya. Dikisahkan bahwa Pegasus pun kemudian dirawat dan dibesarkan oleh para Muses yang tinggal di Gunung Helicon. Ketika Bellerophon ( pahlawan Yunani ) yang diutus Raja Lycia untuk membasmi monster Chimaera sedang bermalam dikuil Athena, sang dewi pun datang kedalam mimpinya dan kemudian memberikannya tali kekang emas serta menunjukkan tempat keberadaan Pegasus. Pegasus pun berhasil dijinakkan oleh Bellerophon dan dijadikannya tunggangan dalam membaw moster Chimaera. Urania yang merupakan salah seorang Muse yang merawa serta sangat menyayangi Pegasus merasa sanggat bersedih namun dia tahu bahwa itu merupakan awal perjalanan dari petualangan pegasus yang baru saja akan dimulai.  

Setelah tugasnya selesai, Bellerophon berambisi untuk dapat terbang ke puncak Olympus yang merupakan tempat tinggal para dewa dan dewi. Zeus yang merupakan raja dari para dewa pun menjadi murka dan kemudian memerintahkan serangga untuk menyengat Pegasus yang mengankibatkan Bellerophon terjatuh dari tunggangannya, namun nyawanya berhasil diselamatkan oleh Athena walaupun akhirnya ia harus menjadi buta. Selama sisa hidupnya Bellerophon pun akhirnya menjadi seorang pengembara yang dibenci baik oleh dewa maupun manusia dan sejak saat itu pula ia tidak pernah lagi bertemu dengan Pegasus. Namun semetara itu Pegasus yang telah berhasil mencapai Olympus pun memilih untuk tinggal di Gunung Olympus dan kemudian ia pun ditugaskan untuk membawakan petir untuk Zeus. Ia pun juga ditugaskan untuk dijadikan tunggangan dewi fajar yang bernama Eos. Pada sustu hari Pegasus pun akhirnya menikah dengan Euippe dan memiiki anak sehingga sejak saat itu mulai muncul kuda-kuda terbang yang lainnya. Walaupun pegasus bukan mahluk yang abadi namun sebagai penghormatan atas pelayananya maka Zeus pun menempatkan Pegasus diantara rasi bintang. Selain menurut mitologi Yunani dan Romawi di Nusantara pun juga terdapat mitologi mengenai keberadaan Pegasus atau kuda terbang. Kuda Sembrani adalah hewan mitologi yang diambil dari cerita legenda masyarakat Nusantara yang menggambarkan seekor kuda bersayap yang dapat terbang dan juga  sangat berani. Dalam cerita pewayangan, kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu. Sementara menurut hikayat rakyat Jawa, kuda Sembrani merupakan alat transportasi bagi seorang raja, ratu, maupun senopati. Konon menurut cerita alasan mereka bila bepergian selalu menggunakan kuda Sembrani agar dapat dengan mudah dan cepat sampai ke tempat tujuan. Banyak yang berfikir bahwa kuda Sembrani adalah hewan mitologi yang penduduk kita ambil dari kebudayaann Yunani ( Pegasus ), namun meskipun kedua hewan ini sama-sama memiliki sepasang sayap untuk terbang, kuda Sembrani tidak memiliki konotasi dari mitologi Yunani. Daripada disebut seekor Pegasus, sebuah padanan yang lebih tepat untuk kuda Sembrani mungkin adalah Kuda Mistik. Selain itu ternyata di dalam Islam juga terdapat sebuah cerita mengenai mahluk yang menyerupai Pegasus, mahluk ini bernama Buraq. Al-Buraq yang  dalam bahasa Arab berarti petir adalah kuda mitologis yang dalam pengambarannya dikisahkan sebagai makhluk dari langit yang dibawa oleh  para Nabi. Kisah yang paling sering dikatakan terjadi pada saat abad ke-7, dikatakan pada saat itu bahwa yang membawa Nabi Muhammad dari Mekah ke Yerusalem dan kembali selama Isra dan Mi'raj atau "Night Journey" adalah Buraq. Berdasarkan kisah tersebut, kita dapat mengetahui satu hal yang sama antara Buraq dengan Pegasus, yaitu dalam cara pemberian nama Buraq sendiri. Buraq dalam bahasa Arab diartikan sebagai “Petir” dan ternyata pemberian nama Pegasus sendiri sebenarnya kemungkinan besar berasal dari bahasa Luvian, “Pihassas yang juga berarti "Petir". Namun sampai sekarang pun keberadaan Pegasus atau kuda terbang tersebut masih merupakan misteri walaupun sudah terdapat beberapa cerita yang mengisahkan tentang keberadaan Pegasus. Akan tetapi masih banyak orang yang meragukan mengenai keberadaan hewan ini, dan mengenai kepercayaan kita mengenai keberadaan Pegasus itu semua tergantung dengan keyakinan kita masing-masing. 
Penggambaran Pegasus


Pegasus Menjadi Tunggangan Para Dewa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Handwriting - Smiley Star